PENJAS
Aktivitas Pengembangan Latihan Kebugaran Jasmani : Physical Fitness, Weight training, Kekuatan, Kecepatan, Kelentukan, Daya tahan, Total fitness, Tes pengukuran, Evaluasi
Pada bab ini kita akan mempelajari dan mempraktikkan latihan kebugaran
jasmani serta merawat tubuh agar tetap segar. Setelah mempelajari materi
dalam bab ini diharapkan kalian mampu mempraktikkan materi dengan penuh
tanggung jawab, disiplin, dan percaya diri.
Berbagai cara dilakukan seseorang untuk menjaga kesehatan dan kebugaran
fisiknya. Di antaranya dengan melakukan olahraga secara teratur,
mengonsumsi makanan dan minuman yang bergizi, ditunjang oleh istirahat
yang cukup. Nah, pelajarilah materi dalam bab ini sebaik-baiknya agar
kebugaran dan kesehatan kalian terjaga.
A. Bentuk-bentuk Latihan Kebugaran Jasmani
Guna meningkatkan taraf kebugaran jasmani seseorang diperlukan latihan
yang berkenaan dengan kondisi fisik. Kali ini kita akan membahas
mengenai unsur-unsur kesegaran jasmani yang berkaitan dengan
keterampilan olahraga, yaitu kecepatan dan unsur kesegaran jasmani yang
berkaitan dengan kesehatan yaitu kekuatan, daya tahan, dan kelentukan.
1. Kekuatan
Kekuatan adalah tenaga kontraksi otot yang dicapai dalam sekali usaha
maksimal. Usaha maksimal ini dilakukan oleh otot untuk mengatasi suatu
tahanan. Kekuatan merupakan unsur yang sangat penting dalam aktivitas
olahraga karena kekuatan merupakan daya penggerak dan pencegah cedera.
Selain itu, kekuatan memainkan peranan penting dalam komponen-komponen
dan kemampuan fisik yang lain misalnya power, kelincahan, dan kecepatan.
Dengan demikian, kekuatan merupakan faktor utama untuk menciptakan
prestasi optimal
Bentuk-bentuk latihan kekuatan sebagai berikut.
a. Latihan push up untuk melatih kekuatan otot lengan dan bahu
Caranya sebagai berikut.
Gambar 1. Push up |
1) Sikap awal tidur telungkup, kedua kaki dirapatkan lurus ke belakang
dengan ujung kaki ditempelkan pada lantai (untuk putra) atau kedua lutut
ditempelkan pada lantai (untuk putri).
2) Kedua telapak tangan menumpu pada lantai di samping dada, jari-jari tangan menunjuk ke depan dengan kedua siku ditekuk.
3) Kemudian angkat kedua tangan ke atas hingga kedua siku lurus, badan dan kaki merupakan satu garis lurus.
4) Lalu badan diturunkan kembali dengan jalan membengkokkan kedua siku, badan dan kedua kaki tetap lurus tidak menyentuh lantai.
5) Gerakan dilakukan berulang-ulang selama 30 detik, kemudian semakin lama semakin ditambah ulangannya. (Baca juga : Aktivitas Penjelajahan dan Penyelamatan di Pantai, Makanan Sehat)
1) Sikap awal tidur telentang, kedua lutut ditekuk serta kedua siku ditekuk diletakkan di belakang kepala.
2) Badan diangkat dalam posisi duduk, kedua lengan tetap berada di belakang kepala.
3) Gerakan tersebut dilakukan berulang-ulang selama 30 detik, selanjutnya semakin lama semakin ditambah ulangannya.
c. Latihan back lift untuk melatih kekuatan otot punggung
Caranya sebagai berikut.
Gambar 3. Latihan back lift. |
1) Sikap awal tidur telungkup, kaki rapat, dan kedua tangan diletakkan di belakang kepala.
2) Angkat badan hingga dada tidak menyentuh lantai, sedangkan kedua kaki tetap pada posisi semula.
3) Gerakan tersebut dilakukan berulang-ulang selama 30 detik kemudian semakin lama semakin ditambah ulangannya.
Latihan-latihan di depan merupakan latihan kekuatan dengan menggunakan
berat badan sendiri. Latihan kekuatan yang lain adalah latihan dengan
menggunakan beban luar. Latihan ini disebut juga dengan istilah weight
training. Beban berupa barbel yang terbuat dari besi baja atau bisa juga
dengan beton dengan berat bervariasi sesuai kemampuan. Bentuk latihan
tersebut sebagai berikut. (Baca juga : Hidup Sehat Tanpa Narkoba, Zat Adiktif, Psikotropika)
a) Shoulder press
Shoulder press untuk melatih kekuatan otot lengan dan bahu. Caranya
siapkan barbel dengan berat sesuai kemampuan, angkat barbel dengan kedua
tangan ke atas sampai dengan kedua lengan lurus,
kemudian turunkan sampai di depan dada. Ulangi gerakan tersebut sesuai kemampuan dengan beban latihan semakin meningkat.
b) Leg squat
Gambar 4. Latihan shoulder press. |
Leg squat untuk melatih kekuatan otot tungkai. Caranya siapkan barbel
dengan berat sesuai kemampuan, angkat barbel dengan kedua tangan dan
diletakkan di punggung di bawah leher, tekuk lutut setengah jongkok,
kemudian luruskan lutut. Gerakan itu dilakukan berulang-ulang sesuai
dengan kemampuan, dengan beban makin lama makin meningkat.
c) Back extension
Gambar 5. Latihan leg squat. |
Back extension untuk melatih kekuatan otot punggung. Caranya siapkan
barbel dengan berat sesuai kemampuan, angkat dengan dua tangan dengan
posisi badan berdiri tegak. Kemudian bungkukkan badan hingga membentuk
sudut 90o, kemudian berdiri tegak lagi. Lakukan gerakan itu
berulang-ulang sesuai kemampuan, beban latihan semakin lama semakin
meningkat.
Bentuk-bentuk gerakan di atas hanya sebagian kecil latihan menggunakan
beban (weight training) yang bertujuan untuk melatih kekuatan. (Baca
juga : Permainan dan Olahraga II : Bola Besar dan Kecil, Sepak Bola, Voli, Basket, Tenis Meja, Softball, Atletik, Pencak Silat)
Gambar 6. Latihan back extension. |
2. Kecepatan
Kecepatan dapat diartikan sebagai kemampuan berpindah tempat dalam waktu
yang sesingkat-singkatnya. Sedangkan menurut Mulyono Biyakto, kecepatan
adalah kemampuan untuk melakukan suatu gerak dalam periode waktu yang
singkat. Kecepatan sangat diperlukan bagi pelari jarak pendek atau juga
bagi seorang pemain sepak bola.
Berikut ini faktor-faktor yang memengaruhi kecepatan.
a. Keturunan
b. Waktu reaksi
c. Kemampuan untuk menahan tahanan luar
d. Teknik
e. Konsentrasi dan kemauan
f. Elastisitas otot (Baca juga : Aktivitas Penjelajahan Gunung : Backpacking, Camping, Hill craft, Hiking, Mountaineering, Rock climbing)
a. Macam-macam kecepatan
Kecepatan dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu kecepatan sprint, kecepatan reaksi, dan kecepatan
Kecepatan dapat dilatih dengan berbagai cara di antaranya sebagai berikut.
1) Latihan percepatan
2) Lari menaiki tangga atau bukit
3) Lari menuruni tangga atau bukit
4) Latihan kecepatan reaksi (permainan hijau-hitam)
5) Lari cepat (sprint training) dengan jarak 40-60 meter. Lari cepat
dapat dilakukan dengan sikap badan tegak dan lari di tempat di belakang
garis start. Percepatlah lari di tempat sambil mengangkat tangan
tinggi-tinggi. Setelah aba-aba dibunyikan, berlarilah secepat-cepatnya. (Baca juga : Aktivitas Air (Akuatik) II : Aktivitas akuatik, Keterampilan, Renang gaya dada dan gaya miring)
3. Daya Tahan (Endurance)
Endurance atau daya tahan adalah kemampuan seseorang melaksanakan gerak
dengan seluruh tubuhnya dalam waktu yang cukup lama dan dengan tempo
sedang sampai cepat tanpa mengalami rasa sakit dan kelelahan berat.
Kemampuan otot untuk melakukan kerja terus-menerus adalah sangat penting
dalam aktivitas olahraga karena secara tidak langsung merupakan daya
untuk dapat mengatasi kelelahan otot.
Latihan daya tahan atau endurance dapat dibagi menjadi dua macam. (Baca juga : Aktivitas Senam Ritmik II : Gerak dan irama, Keluwesan, Estetika, Koordinasi gerak)
a. Daya tahan otot setempat atau muscular endurance (local endurance)
Muscular endurance adalah daya tahan yang menunjukkan kemampuan otot
atau sekelompok otot dalam melaksanakan tugasnya dengan waktu yang cukup
lama. Contoh: latihan weight training/latihan berbeban, latihan pukulan
jab berkali-kali dalam tinju, pukulan dalam gulat.
Latihan daya tahan dalam arti muscle endurance dan circulator respiratory endurance, antara lain sebagai berikut.
1) Fartlek
Kombinasi antara lari pelan dan lari cepat yang bervariasi tanpa
melakukan istirahat. Dapat dilakukan di lapangan, sawah/ladang, dan
daerah yang berbukit-bukit. (Baca juga : Aktivitas Senam Artistik II : Handstand, Tiger sprong, Balance)
2) Cross country
Lari jarak jauh melintasi alam terbuka dengan kecepatan tidak terlalu lambat dan tidak juga terlalu cepat.
b. Latihan endurance pada umumnya (cardiorespiratory endurance)
Cordiorespiratory endurance yaitu latihan yang bertujuan meningkatkan
kemampuan seluruh tubuh untuk selalu bergerak dalam tempo sedang sampai
cepat yang cukup lama. Contoh: berlari, berenang, dan bersepeda.
Daya tahan kardiovaskuler merupakan faktor utama dalam kesegaran
jasmani. Pengukuran yang paling objektif dilakukan dengan mengukur
kemampuan pengambilan denyut jantung maksimal (VO2 maksimal). (Baca juga : Aktivitas Pengembangan II : Kelentukan, Kekuatan, Daya tahan, Kebugaran jasmani, Tes kebugaran, Interpretasi hasil)
Berikut ini jenis-jenis latihan yang dapat meningkatkan daya tahan kardiovaskuler.
1) Joging
2) Berjalan
3) Bersepeda
4) Gerakan naik turun tangga
5) Berenang
4. Kelentukan (Fleksibilitas)
Kelentukan adalah keleluasaan gerakan terutama pada otot persendian.
Tujuan latihan kelentukan atau fleksibilitas adalah agar otot-otot sendi
tidak kaku dan dapat bergerak dengan leluasa tanpa ada gangguan yang
berarti.
Kelentukan dibutuhkan oleh banyak cabang olahraga, namun demikian
terdapat perbedaan kebutuhan kelentukan untuk setiap keberhasilan
penampilannya.
Bentuk-bentuk latihan kelentukan adalah melakukan peregangan otot dengan cara berikut ini.
a. Latihan kelentukan sendi bahu, caranya rentangkan kedua lengan dan
putar kedua lengan ke depan atau ke belakang dengan siku tetap lurus,
lakukan gerakan ini berulang-ulang sesuai
kemampuan.
b. Latihan kelentukan otot pinggang, caranya berdiri tegak kedua lengan
diluruskan ke atas, liukkan badan ke samping kanan dan ke kiri dengan
hitungan waktu antara 10 sampai dengan 15 detik, lakukan ulangan
seperlunya.
c. Latihan kelentukan togok, caranya sikap awal duduk kedua tungkai
dirapatkan, lutut lurus, bungkukkan badan hingga mencium lutut, kedua
tangan memegang ujung jari kaki, kemudian tahan selama 10 sampai dengan
15 detik dan atau selama mungkin.
Contoh di atas hanya sebagian kecil bentuk latihan untuk kelentukan.
Pada prinsipnya latihan kelentukan harus disesuaikan dengan sifat dan
bentuk dari gerak persendian tersebut.
Gambar 8. Latihan kelentukan. |
B. Tes Pengukuran dan Evaluasi dalam Kebugaran Jasmani
1. Pengertian
Tes adalah suatu instrumen yang digunakan untuk mendapatkan suatu informasi tentang individu atau
objek-objek. Instrumen ini dapat berupa pertanyaan yang ditulis di atas
kertas atau berupa wawancara, pengamatan tentang unjuk kerja fisik yang
diminta, atau pengamatan tentang tingkah laku melalui check list atau
catatan yang bersifat anekdot. Sedangkan pengukuran adalah suatu proses
pengumpulan informasi. Melaksanakan suatu tes adalah bagian dari proses
pengukuran. Evaluasi adalah proses penentuan nilai atau harga dari data
yang terkumpul. Evaluasi ini mencakup testing dan pengukuran.
Pengukuran kesegaran jasmani para siswa merupakan bagian penting dari
kegiatan pengukuran dan evaluasi dalam pendidikan jasmani. Hasil
pengukuran dapat digunakan untuk menafsirkan tingkat keberhasilan
program. Di samping itu, juga untuk tindakan penyempurnaan isi program
dan bahkan metode pelaksanaannya. Sehubungan dengan hal tersebut, tes
perlu dipilih dengan mengikuti kaidah atau kriteria tertentu.
Berdasarkan fungsinya, kesegaran jasmani dikelompokkan menjadi dua,
yaitu fungsi yang bersifat umum dan khusus. Kesegaran jasmani secara
umum berfungsi untuk mengembangkan kekuatan, kemampuan, kesanggupan,
daya kreasi, dan daya tahan setiap manusia yang berguna untuk
mempertinggi daya kerja. Sedangkan fungsi khusus kesegaran jasmani
adalah sesuai dengan kekhususan masing-masing, yang dibedakan menjadi
tiga golongan, yaitu golongan berdasarkan pekerjaan misalnya atlet,
pelajar, atau karyawan.
Fungsi kesegaran jasmani dalam Pendidikan Jasmani untuk pelajar
khususnya di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) sebagai berikut.
a. Mengukur kemampuan fisik siswa.
b. Menentukan status kondisi fisik siswa.
c. Menilai kemampuan fisik siswa sebagai salah satu tujuan dari pengajaran Pendidikan Jasmani.
d. Mengetahui perkembangan kemampuan fisik siswa.
e. Sebagai salah satu bahan untuk memberikan bimbingan dalam meningkatkan kebugaran jasmani siswa.
2. Pengukuran Kesegaran Jasmani untuk Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA)
Untuk mengetahui derajat kesegaran jasmani pelajar di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), telah
disusun Tes Kesegaran Jasmani Indonesia untuk pelajar di tingkat Sekolah
Menengah Atas (SMA) atau untuk kelompok umur 16–19 tahun. Tes tersebut
merupakan rangkaian tes yang terdiri atas hal berikut.
a. Lari cepat 60 m.
b. Gantung angkat tubuh 60 detik untuk putra dan 30 detik untuk putri.
c. Baring duduk 60 detik.
d. Loncat tegak.
e. Lari 1200 m untuk putra dan 1000 m untuk putri. Petunjuk pelaksanaan
tes kebugaran jasmani untuk siswa seumur kalian sebagai berikut.
a. Lari 60 meter
Tujuan:
Untuk mengukur kecepatan lari siswa.
Perlengkapan:
Lintasan lari yang lurus, datar, rata, tidak licin; bendera start dan
tiang pancang; peluit; stopwatch; serbuk kapur; formulir tes dan alat
tulis; nomor dada.
Pelaksanaan:
1) Peserta test berdiri di belakang garis start.
2) Pada aba-aba “siap” mengambil sikap start berdiri, siap untuk lari.
3) Pada aba-aba “ya” peserta tes berlari secepat mungkin menuju garis finish menempuh jarak 60 meter.
4) Apabila peserta mencuri start, tidak melewati garis finish, atau terganggu pelari lain, maka tes harus diulang.
5) Pengukuran waktu dilakukan dari saat bendera diangkat sampai peserta tepat melintasi garis finish.
Penilaian:
1) Hasil yang dicatat adalah waktu yang digunakan peserta untuk berlari menempuh jarak 60 meter.
2) Angka dicatat sampai per seratus detik bila stopwatch-nya digital. Bila manual sampai per sepuluh detik.
b. Gantung siku tekuk/angkat tubuh (30 detik untuk putri dan 60 detik untuk putra)
Tujuan:
Untuk mengukur kekuatan dan daya tahan otot lengan dan bahu.
Perlengkapan:
Palang tunggal yang diatur ketinggiannya, stopwatch, formulir tes dan alat tulis, nomor dada, serbuk kapur atau magnesium.
Pelaksanaan:
1) Palang tunggal dipasang dengan ketinggian sedikit di atas kepala peserta tes.
Gambar 9. Tes angkat tubuh. |
2) Peserta tes berdiri di bawah palang tunggal, kedua tangan berpegangan
pada palang tunggal selebar bahu, pegangan telapak tangan menghadap ke
arah kepala.
3) Dengan bantuan tolakan kedua kaki, peserta tes melompat ke atas
sampai mencapai sikap bergantung siku tekuk, dagu berada di atas palang.
Sikap tersebut dipertahankan selama mungkin.
4) Selama melakukan gerakan, mulai dari kepala hingga ujung kaki tetap merupakan satu garis lurus.
5) Gerakan ini dilakukan sebanyak mungkin tanpa istirahat (30 detik untuk putri dan 60 detik untuk putra).
6) Gerakan peserta dianggap gagal bila ketika mengangkat badan disertai
ayunan, dagu tidak sampai palang, dan ketika kembali ke sikap permulaan
kedua lengan tidak lurus.
Penilaian:
1) Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai peserta untuk
mempertahankan sikap gantung siku ditekuk. Dicatat dalam satuan detik.
2) Bila peserta tidak dapat melakukan sikap tersebut dinyatakan gagal dan diberi nilai nol.
c. Baring duduk
Tujuan:
Untuk mengukur kekuatan dan daya tahan otot perut.
Perlengkapan:
Lantai/lapangan rumput yang rata dan bersih, stopwatch, nomor dada, formulir tes, dan alat tulis.
Pelaksanaan:
1) Peserta berbaring telentang di lantai. Kedua lutut ditekuk dengan
sudut 90o. Jari-jari kedua tangan bersilangan dan diletakkan di belakang
kepala.
2) Peserta lain bertugas memegang atau menekan kedua kaki agar tidak terangkat ketika melakukan gerakan bangun.
3) Pada aba-aba “ya”, peserta bangun sampai kedua sikunya menyentuh paha, kemudian kembali ke sikap semula.
4) Gerakan ini dilakukan berulang-ulang secepatnya, selama waktu yang
ditentukan (60 detik). Gerakan tidak dihitung bila tangan peserta
terlepas sehingga jari-jarinya tidak terjalin lagi, kedua siku tidak
menyentuh paha, serta mempergunakan siku untuk membantu menolak
tubuhnya.
Penilaian:
Gambar 10.Baring duduk. |
1) Hasil yang dihitung dan dicatat adalah jumlah gerakan yang dapat dilakukan dengan benar selama waktu yang ditentukan.
2) Gerakan yang tidak dilakukan secara benar diberi nilai nol.
d. Loncat tegak
Tujuan:
Untuk mengukur daya ledak tenaga eksplosif otot tungkai.
Perlengkapan:
Papan berskala sentimeter berukuran 30 × 150 cm yang dipasang di dinding
(jarak angka 0 [nol] pada skala dari lantai adalah 150 cm, tingkat
ketelitiannya hingga 1 cm), bubuk kapur, alat penghapus, nomor dada,
formulir tes, dan alat tulis.
Pelaksanaan:
1) Peserta berdiri menyamping arah dinding, kedua kaki rapat, ujung jari tangan yang dekat dinding dibubuhi bubuk kapur.
Gambar 11. Tes loncat tegak. |
2) Satu tangan peserta yang dekat dinding menjangkau ke atas setinggi
mungkin, kaki tetap menempel di lantai. Catat jangkauannya pada bekas
ujung jari tengah sebagai tinggi raihan.
3) Peserta meloncat ke atas setinggi mungkin dan menyentuh papan.
Lakukan tiga kali loncatan. Catat tinggi loncatannya pada bekas ujung
jari tengah.
4) Posisi awal ketika meloncat adalah telapak kaki tetap menempel di lantai, lutut ditekuk, tangan lurus agak di belakang.
5) Tidak boleh melakukan awalan ketika akan meloncat ke atas.
Penilaian:
1) Ukur selisih antara tinggi loncatan dan tinggi raihan.
2) Nilai yang diperoleh peserta adalah selisih yang terbanyak antara tinggi loncatan dan tinggi raihan
dari ketiga loncatan yang dilakukan.
e. Lari 1200 meter (putra) dan 1000 meter (putri)
Tujuan:
Untuk mengukur daya tahan jantung, peredaran darah, dan pernapasan.
Perlengkapan:
Lintasan lari, stopwatch, bendera start, peluit, tiang pancang, nomor dada, formulir tes, dan alat tulis.
Pelaksanaan:
1) Peserta berdiri di belakang garis start.
2) Pada aba-aba “siap” peserta mengambil sikap start berdiri, dan siap untuk lari.
3) Pada aba-aba “ya” peserta berlari menuju garis finish menempuh jarak yang ditentukan.
4) Lari harus diulang apabila peserta mencuri start atau tidak melewati garis finish.
Penilaian:
1) Pengambilan waktu dimulai saat bendera start diangkat sampai peserta melewati garis finish.
2) Hasil yang dicatat adalah waktu yang digunakan peserta untuk menempuh
jarak 1200 meter untuk putra dan 1000 meter untuk putri. Waktu dicatat
dalam satuan menit dan detik.
3. Kriteria Tes Kesegaran Jasmani untuk Siswa Sekolah Menengah Atas (Usia 16-19 tahun)
Beberapa latihan kekuatan, kecepatan, daya tahan, dan kelentukan untuk
kebugaran jasmani di depan haruslah dilaksanakan dengan penuh tanggung
jawab, disiplin, dan percaya diri. Selain itu, terdapat kriteria atau
norma untuk menilai kesegaran jasmani kalian.
Perhatikan tabel-tabel berikut ini!
C. Merawat Tubuh Agar Tetap Segar
Pernahkah kalian merasakan badan letih, lelah, lesu, dan lemah? Hal ini
kemungkinan dikarenakan kekurangan gizi, belajar atau bekerja terlalu
keras setiap hari. Menjaga kondisi tubuh agar tetap selalu segar dan
berpenampilan prima dalam beraktivitas sehari-hari adalah sangat
penting, sebab dengan kondisi stamina tanpa tekanan (stress), maka
aktivitas yang dilakukan akan lebih bersemangat. Salah satu cara menjaga
agar tubuh tetap selalu segar yaitu dengan berolahraga secara teratur.
Di samping itu, makan makanan yang bergizi juga merupakan prioritas
dalam menjaga perawatan tubuh agar tetap segar.
Olahraga adalah suatu bentuk kegiatan fisik yang telah diakui memberikan
pengaruh baik terhadap tingkat kemampuan fisik manusia bila
dilaksanakan dengan tepat dan terarah. Dalam arti bahwa telah
diperhitungkan pelaksanaannya berdasarkan adanya keterbatasan dari tubuh
manusia menghadapi beban kerja fisik dan kelebihan tubuh manusia
menghadapi tekanan-tekanan (stress) yang semakin meningkat.
Olahraga sebagai bagian dari budaya kehidupan telah lama dianggap
sebagai cara yang tepat untuk meningkatkan kesehatan. Sejalan dengan
kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, telah berhasil pula
diungkap banyak hal tentang misteri yang selama ini menyelimuti hubungan
antara latihan fisik dengan derajat kesehatan. Misalnya para ahli
membuktikan bahwa berbagai fungsi organ tubuh akan meningkat dengan
nyata apabila diberi latihan fisik yang memadai. Perubahan-perubahan itu
dapat bersifat permanen maupun temporer. Pada anak-anak yang aktif
bergerak akan dijumpai tulang-tulang yang lebih kuat dan jantung yang
lebih tebal dan besar. Beberapa perubahan sering hilang apabila latihan
dihentikan, tetapi akan kembali lagi bila latihan dimulai kembali
(bersifat reversibel).
Latihan
1. Apa yang dimaksud kekuatan? Sebutkan bentuk-bentuk latihan kekuatan!
2. Jelaskan pengertian daya tahan (endurance)!
3. Apa pengertian kelentukand an tujuan melatih kelentukan?
Tugas
1. Praktikkan latihan kekuatan untuk anggota tubuh bagian atas dan bawah!
2. Praktikkan latihan kelentukan untuk anggota tubuh bagian atas maupun bagian bawah!
3. Praktikkan latihan kecepatan lari bolak-balik dengan jarak 60 m diukur dengan stopwatch!
Rangkuman
1. Kebugaran jasmani (physical fitness) secara umum dapat diartikan
sebagai kesanggupan dan kemampuan tubuh untuk menjalankan tugas/kerja
yang dibebankan kepadanya tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan
sehingga ia masih mempunyai cadangan tenaga untuk menjalankan tugas
berikutnya.
2. Kekuatan adalah tenaga kontraksi otot yang dicapai dalam sekali usaha
maksimal. Usaha maksimal ini dilakukan oleh otot untuk mengatasi suatu
tahanan.
3. Bentuk-bentuk latihan kekuatan: push-up, sit-up, back-lift, dan lain-lain.
4. Kecepatan dapat diartikan sebagai kemampuan berpindah tempat dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
5. Bentuk-bentuk latihan kecepatan: lari menaiki tangga, lari menuruni tangga, lari cepat, dan lain-lain.
6. Endurance atau daya tahan adalah kemampuan seseorang melaksanakan
gerak dengan seluruh tubuhnya dalam waktu yang cukup lama dan dengan
tempo sedang sampai cepat tanpa mengalami rasa sakit dan kelelahan
berat.
7. Daya tahan dibagi dua yaitu daya tahan otot setempat atau muscular
endurance (local endurance) dan latihan endurance pada umumnya
(cardiorespiratory endurance).
8. Kelentukan adalah keleluasaan gerakan terutama pada otot persendian.
Tujuan latihan kelentukan atau fleksibilitas adalah agar otot-otot sendi
tidak kaku dan dapat bergerak dengan leluasa tanpa ada gangguan yang
berarti.
9. Tes adalah suatu instrumen yang digunakan untuk mendapatkan suatu
informasi tentang individu atau objek-objek. Sedangkan pengukuran adalah
suatu proses pengumpulan informasi. Evaluasi adalah proses penentuan
nilai atau harga dari data yang terkumpul.
10. Fungsi kesegaran jasmani dalam Pendidikan Jasmani untuk pelajar
khususnya di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) sebagai berikut.
a. Mengukur kemampuan fisik siswa.
b. Menentukan status kondisi fisik siswa.
c. Menilai kemampuan fisik siswa sebagai salah satu tujuan dari pengajaran Penjas.
d. Mengetahui perkembangan kemampuan fisik siswa.
11. Tes Kesegaran Jasmani Indonesia untuk pelajar di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) atau untuk kelompok umur 16-19 tahun terdiri atas:
a. Lari 60 meter
b. Gantung angkat tubuh 60 detik
c. Baring duduk 60 detik
d. Loncat tegak
e. Lari 1200 meter untuk putra dan 1000 meter untuk putri
http://www.nafiun.com/2015/08/aktivitas-pengembangan-latihan-kebugaran-jasmani.html
Komentar
Posting Komentar